Mantan Presiden Gambia Diasingkan
| Presiden Gambia Yahya Jammeh |
Berita harian - Mantan presiden Gambia yang waktu itu untuk menolak kemundurannya, Yahya Jammeh dan sekeluarganya telah ditempatkan di pengasingan mereka di Guinea Khatulistiwa. Lengsernya Jammeh, tidak hanya mengakhiri kepimpinannya selama 22 tahun, namun juga kecemasan banyak pihak bahwa perang akan dimulai seiringnya dengan dikerahkannya pasukan militer dari sejumlah negara-negara.
Agen Poker Online - Seperti yang diketahui dari Berita Harian, pada hari minggu, tanggal 22/1/2017, sebelum dia berangkat dari Gambia, Yahya Jammeh yang mau masuk ke pesawat sempat menyapa para pendukungnya dan beberapa tentara pun ada yang menangisi keberangkatannya, ada juga beberapa wanita yang memintanya untuk tidak berangkat dan tetap menatap di negara tersebut.
Bandar Poker Online - "Yang terpenting disini dia akan tinggal di negara asing mulai saat ini," kata Adama Barrow, presiden terpilih Gambia yang sudah dilantik di negara senegal. Penerbangan Jammeh ke pengasingan ini terjadi 1 hari setelah ia siap mengatakan mundur dan menyerahkan jabatannya sebagai presiden kepada mantan rivalnya, Barrow. Keputusannya tersebut tak lepas dari tekanan-tekanan internasional.
Agen Judi Online - Barrow memanangkan pilpres yang berlangsung pada bulan lalu 2016, tetapi disaat yang bersamaan Jammeh menolak kemenangan tersebut, Ia menuduh kalau pilpres itu ada kecurangan. Namun ada pula yang menyatakan ia tidak mau mundur karena ia cemas akan diadili menyusul dengan pelanggaran selama ia memimpin negara itu.
Bandar Judi Online - Sejumlah pasukan tentara yang berasal dari negara-negara dikawasan Afrika Barat seperti Senegal dan Nigeria diketahui sudah berada di ibu kota Gambia. Ini sebagai bentuk persiapan intervensi militer jika upaya diplomatik gagal membujuk Jammeh mundur masa jabatannya sudah berakhir.
Forum Judi Online - Presiden Barrow sendiri mengatakan ia akan kembali ke Gambia. Menegaskannya bahwa operasi keamanan telah selesai. setelah keberangkatkan Yahya Jammeh, sejumlah pihak PBB, Uni Afrika dan blok Afrika Barat, ECOWAS mengumumkan bahwa setiap negara-negara lain akan menyambutnya dengan baik kedatangan Jammeh dan keluarganya, Seain itu ia juga bisa pulang kembali ke Gambia dengan bebasnya.
Tidak ada komentar:
Write komentarCatatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.