Anak SMA Dilarang Kencing di Kamar Mandi, Anak SMA Ini Terima Kompensasi Rp 16 Miliar
Berita Harian - Seorang mantan siswi sekolah SMA di California, AS memutuskan mendapatkan kompensasi uang sebesar 1,25 juta dolar atau di rupiahkan hampir menajdi Rp 16,7 miliar. Uang itu didapatkan waktu itu siswi tersebut terbukti dipaksa unutk kencing di sebuah ember setelah tidak diizinkan untuk pergi ke kamar mandi oleh gurunya.
Agen Poker Online - Para juri di pengadilan San Diego, pada hari Rabu, tanggal 26/12017, menerima permohonan mantan siswa SMA Patrick Henry yang mengajukan gugatan pada tahun 2016. Saat mengajukan gugatan, siswa itu pun meminta ganti rugi uang sebesar 25.000 dolar, tetapi kini dia mendapatkan lima kali lipatnya dari permintaannya.
Menurut data-data yang sudah di kumpulkan, remaja yang tidak bisa kami sebutkan namanya identitasnya itu, mantan siswi itu baru berusia 14 tahun saat insiden itu terjadi. Guru kelasnya ttidak mengizinkan dia pergi ke kamar mandi untuk buang air kecil karena aturan larangan yang ketat diberlakukan di sekolah itu.
Bandar Poker Online - Kemudian Gurunya meminta dia untuk kencing di sebuah ember saja yang disimpan di sebuah gudang kecil di bagian belakang kelas. Kemudian remaja perempuan ini setelah sudah buang air seni di ember lalu gurunya menyuruh dia buang air seninya ke wastafel.
Dalam persidangan yang berlangsung selama tiga bulan itu, remaja perempuan tersebut bersaksi, akibat kejadian itu gosip memalukan itu menyebar ke sekolah. Bahkan ada temann-temannya mengirimkan ejekan lewat pesan singkat telepon. Dia nyaris tidak tahan mendengar ejekan tersebut dengan semua ejekan itu dan dia hampir saja mau bunuh diri.
Agen Judi Online - “Saya banyak menerima menangani kasus semacam ini selama 20 tahun terakhir. Tetapi kasus ini adalah yang paling sangat aneh yang saya terima,” kata kuasa hukum siswi itu, Brian Watkins. “Hal semacam ini seharusnya tidak seharusnya menimpa seorang anak perempuan berusia 14 tahun yang baru saja menginjakkan kakinya di SMA,” tambah Brian Watkins.
Dia mengatakan, kliennya yang kini berusia 18 tahun masih mengikuti temo terapi. Menurut Brian Watkins, remaja perempuan itu sangat puas dengan keputusan juri. “Saya yakin keadilan sudah ditegakkan dan pihak sekolah sudah mengetahui masalah tersebut ini,” kata Brian Watkins.
Bandar Judi Online - “Mereka sekarang sudah mengubah aturan-aturan aneh itu. Jadi saya kira ini berakhir dengan positif untuk semua pihak,” dan Brian Watkins mengatakan. Pejabat pendidikan di distrik tempat sekolah itu berada memberi kesaksian bahwa guru tersebut tidak berniat ingin menyakiti sang siswi karena menganggap dia hanya menjalankan aturan.
Forum Judi Online - Meski begitu, guru itu akhirnya diberhentikan dari sekolah dan tak pernah bekerja lagi di SMA Patrick Henry setelah masalah ini muncul ke permukaan.
Tidak ada komentar:
Write komentarCatatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.