Warga Gunungsitoli Mengeluh, Raskin yang Diterima Berwarna Kuning dan Berkutu
Pintasberita54 - Warga Gunungsitoli, warga yang miskin menerima beras untuk rakyat sejahtera di Desa Dahadano Gawu Gawu, mengeluh karena beras yang di terima warga tidak layak untuk di konsumsikan,
Beras tersebut berwarna kuning, berbau dan banyak kutu. "Kemarin warga mengapatkan jatah beras rastra sebanyak lima karung, karung itu berukuran 15 Kg, setelah dibuka ternyata beras yang di terima berwarna kuning," ucap Sanogoni Lase 40 tahun dirumahnya di Desa Dahadano Gawu-gawu, Kecamatan Gunungsitoli, Kota Gunungsitoli, pada hari kamis, tanggal 18/5/2017.
Bandar Poker Online Terpercaya - Selain warnanya beras kuning ada juga beras tersebut sebgaian mengumpal dan banyak kutunya. "Beruntung semua karung sudah kami buka dan tidak jadi kami konsumsi dan kami sangat kesal dengan pemerintah yang mengasih beras ke kami mereka pikir kami ini binatang di kasih beras seperti teresbut yang sudah di katakan, Ucap Lase.
Dalam sebulan keluarga Lase selalu beli satu karung beras bulog seberat 15Kg dengan harga yang kami beli 270 ribu. Dan beras yang kami dapatkan dari pemerintah rencana beras itu akan disimpan dan menunggu instruksi dari Kepala Desa setempat.
Bandar Judi Online Terpercaya - Sementara itu di desa lain, Kepala Kantor Seksi Logistik Bulog Gunungsitoli, Kurnia Hasibuan pun menjelaskan ke warga bahwa sebelum didistribusikan, beras tersebut terlebih dahulu diperiksa oleh petugas yang berwenang.
"Kami tidak mendistribusikan beras yang tidak layak dikonsumsikan kepada warga. Sebelum didistribusikan terlebih dahulu di periksa di gudang Bulog," jelaskan Kurnia di ruangannya, pada hari kamis, tanggal 18/5/2017.
Baru saja Kurnia mendapat laporan dari warga bahwa pihaknya baru mengetahui beras rastra sebagai pengganti raskin berkualitas buruk . "Kami ganti baru dengan beras rastra dari gudang yang sama, setelah beras rastra yang tidak layak dikonsumsi ditarik," katanya.
"jika ada perubahan kualitas atau kerusakan beras rastra itu mungkin saja, mungkin saja kurang baik kualitas pemeliharaan di gudang atau bisa saja karena didatangkan dari daerah luar, sehingga terjadi perubahan selama perjalanan," ucap Kurnia

Tidak ada komentar:
Write komentarCatatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.